Minggu, 27 Maret 2011

SENANDUNG CINTA KAHLIL GIBRAN

Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Mungkin ini yang membuatnya sangat mahir mendeskripsikan alam dan keindahannya.
Karya-karyanya banyak dikagumi masyarakat hingga sekarang. Puisi-puisinya sering menjadi inspirasi bagi para musisi dan sastrawan. Beberapa buku yang dia tulis adalah “Spirits Rebellious”, “Broken Wings”, “The Madman“, “His Parables and Poems“, “Twenty Drawing“, “The Forerunne“, dan “Sang Nabi“. Semuanya dapat sambutan baik dari masyarakat.
Berikut beberapa puisi-puisi Khalil Gibran yang mengulas keindahan CINTA. Semakin indah dengan rangkaian kata-kata yang membuat Anda melayang dimabuk kepayang. Pesona CINTA yang disulam sedemikian syahdu oleh tangan seorang Gibran. Selamat menikmati.
======================================================
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah senantiasa.
Bekerja dengan rasa cinta, berarti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri, dengan diri orang lain dan kepada Tuhan. Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu? Bekerja dengan cinta bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyadari akan keabadiannya.
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar